Monday, October 17, 2011

3# Continue : Latar Belakang Keluarga

b.	Beliau dilahirkan di sebuah desa kecil mungil bernama Ngemplak (saya sudah lupa namanya), kira-kira pada tahun 1925, desa tersebut sudah hilang dari muka bumi akibat derasnya arus air Bengawan Solo, kira-kira puluhan tahun yang lalu, tetapi saya masih sempat menyaksikan desa ini, ketika masih kanak-kanak, kira-kira tempatnya di sebelah timur laut kota kecil (kecamatan) Laren, dan sebelah timurnya ada desa yang bernama Slempet, desa ini juga senasib dengan Ngemplak yaitu sudah hilang dari peredaran, tetapi hal ini terjadi baru saja kira-kira sepuluh tahun yang lalu. 

Ayah beliau (Masyhuri) adalah seorang yang bernasib baik –Insya Allah- karena keadaan orang beriman semuanya baik, beliau semenjak kecil sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya, alias yatim piatu, dengan keadaan hidup seperti inilah beliau menjadi seorang pemuda yang giat, cerdas dan tidak manja, segala masalah dan kesulitan selalu dicoba untuk diatasi sendiri, kecuali yang betul-betul memerlukan bantuan orang lain.

Karena kedua orang tuanya sudah tidak ada, maka beliau pada masa kanak-kanaknya hingga menginjak dewasa, kira-kira berumur 10-11 tahun diasuh di tempat salah seorang kerabatnya kalau tidak salah pamannya namanya saya lupa (tetapi kalau tidak salah saya ada catatan di rumah).

Pada saat itu kegiatan rutin harian beliau adalah belajar mengaji Alquran dan ilmu-ilmu fardhu „ain lainnya, sebab yang mengasuh beliau adalah salah satu tokoh agama yang dihormati di desa Slempet, selain itu beliau di didik untuk mencari maisyah (pencaharian hidup), yaitu dengan menggembala kerbau di waktu siang hari demikianlah kegiatan harian beliau.

Next on 24/09/2011

No comments:

Post a Comment