Alhamdulillah karena karunia Allah swt semata, kemudian berkah dari jerih payah tarbiyah ayah dan ibu, semua saudara saya terutama saudara sekandung maupun sebapa semua agamis, tidak ada yang sampai tergila-gila dengan dunia sehingga lupa kewajibannya.
Sebagaimana yang sudah disinggung sebelumnya mereka rukun dan damai tidak pernah saling jegal, perpecahan, perseteruan karena urusan duniawi, kalaupun pernah terjadi sekali waktu biasanya karena urusan agama, yakni karena kesalahfahaman.
Mereka seingat saya, Wallahua’lam, tidak pernah membuat masalah dengan orang lain yang hubungannya dengan duniawi, kalaupun pernah bisa dihitung dengan jari, malah yang sering orang lain yang memicu dan memulai masalah, karena dendam urusan dien.
Oleh karena itu hingga hari ini saudara saya dimana saja berada masih di-uwong-kan (di-orang-kan), atau masih disegani oleh orang yang megenalinya meskipun mereka keadaannya pas-pasan jika dibandingkan dengan yang lain yang berada.
Maisyah (mata pencaharian) mereka beragam ada yang bertani, ada yang berniaga, ada yang wiraswasta, ada juga yang makan gaji, dan hampir semuanya punya sambilan, ada yang bertani sambil berjualan kecil-kecilan, ada yang mengajar sambil bertani, ada yang kerja bengkel sambil mengajar dan ada juga sebaliknya, ada yang masih kerasan mencari kerja di Malaysia. Alhamdulillah keadaan ini semakin menjadikan harmoni hubungan antar saudara.
Tidak ada seorangpun dari saudara saya siapapun itu yang fanatic dengan ormas maupun parpol, kalaupun ada yang ikut tidak ada yang sampai kepada fanatic baik kepada Muhammadiyah maupun NU atau kepada partai-partai politik seperti PBB, PKS, PPP, PAN, PNU dll, jika ada yang terlibat dengan partai-partai tersebut mungkin alasannya ada yang daripada nganggur, atau wis kadung atau mau ikut kawan rame-rame, atau daripada hak suaraku terbuang sia-sia, dengan kata lain tidak ada yang sampai ashabiyah atau fanatic dengan golongan, sebab mereka semuanya faham bahwa kefanatikan itu hanya diberikan kepada Islam agama Allah swt yang tercinta.
Semua saudara yang laki-laki latar belakang pendidikannya pernah di pondok pesantren kecuali dua orang karena tidak mau yaitu Tafsir dan Amrozi, tetapi Subhanallah memang Allah swt telah takdirkan demikian, ternyata keberadaan mereka berdua akhirnya sangat diperlukan dalam membangun kehidupan keluarga bersama, khususnya dalam menangani masalah-masalah tekhnis, karena mereka berdualah yang memiliki kepakaran dalam hal ini .
Adapun berkenaan dengan kegiatan yang bersifat dien, semua saudara saya saat ini memusatkan konsentrasinya untuk membina dan mengurus serta melestarikan Pondok Pesantren Islam “AL-ISLAM”.
Pondok pesantren ini ditinjau dari sejarah berdirinya merupakan hasil dari usaha dan jerih payah keluarga besar Bapak Haji Nurhasyim, baik dari jalur keluarga beliau sendiri maupun dari keluarga istri pertama dan kedua, kalaupun ada bantuan pihak luar sangatlah minim, penggagas pendirian Pondok Pesantren Islam “AL-ISLAM” ini, antara lain adalah abang Muhammad Khozin, abang Ja.far Shodiq, akhi Saifuddin Zuhri bin Abu Sufyan (keponakan bapak Haji Nurhasyim alias saudara sepupu dengan saya), gagasan tersebut mendapat dukungan yang sangat besar dari semua pihak yang berkepentingan khususnya dari keluarga besar bapak Haji Nurhasyim sendiri, maka diantara mereka ada yang memberikan bantuan material, ada yang memberikan bantuan tenaganya ada yang terpaksa hanya bantuan moral yang bisa diberikan, pokoknya mereka semua bermujahadah dan berusaha keras sehingga dengan izin Allah swt pondok pesantren ini dapat didirikan.
Adapun yang bertugas sebagai pendidik dan pengajar atau sebagai ustadz pada awal pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran adalah Ustadz Saifuddin Zuhri dan Ustadz Zakaria yang hingga kini beliau masih ada di sana.
Akhirnya kita berdo’a mudah-mudahan Pondok Pesantren Islam “AL-ISLAM” tetap lestari dan jaya sehingga dapat menghantarkan putra dan putrinya menjadi manusia yang bermanfaat bagi agama, diri, orang tua, masyarakat, bangsa dan negara serta dunia keseluruhannya.
Next on 30/01/2012
No comments:
Post a Comment